Friday, April 14, 2017

Mahir Berbahasa Cara Musafir



ENAM JALUR MUSAFIR

Sulit belajar bahasa tertentu? Sudah mencoba berbagai metode dan tak kunjung fasih? Sering lupa kata-kata yang telah dihapal? Cenderung menghindari orang-orang, media atau apapun yang tak menggunakan bahasa yang tidak kita kuasai?

The Pilgrim's Way berbagi enam jalur ampuh untuk mempelajari suatu bahasa dengan tepat guna dan berhasil guna. Silakan memilih jalur-jalur yang paling sesuai.

1. Jalur Lingkungan
Bergaullah dengan orang-orang yang sering bicara dan menulis dengan bahasa yang ingin kita pelajari, terutama keluarga, teman, pacar dan/atau pasangan. Makin sering kita berinteraksi dengan mereka, makin banyak pula kita melatih bahasa tersebut. Gunakanlah waktu bersosialisasi sambil belajar bahasa, bagai menyelam sambil minum air.

2. Jalur Media
Saat mendengar lagu, menonton film, membaca buku atau semacamnya dalam bahasa yang ingin kita pelajari, berusahalah memahami arti kata-kata yang diucapkan atau yang tertulis. Bisa lewat menerjemahkan lirik lagu, ringkasan film atau buku dengan kamus. Bila telah menguasai dasar bahasanya, kita tinggal mencari kata-kata sulit saja. Salin itu di satu tempat, misalnya ponsel pintar atau buku catatan. Bila kosa kata kita cukup banyak, kita tak perlu sering menggunakan subtitel, menerjemahkan lirik atau mencari kata-kata sulit di kamus lagi.

3. Jalur Keseharian
Cobalah praktekkan bahasa yang ingin kita pelajari dalam percakapan sehari-hari. Keluarga adalah teman bicara terbaik dan paling sering bicara dengan kita. Tak perlu malu mengajak mereka untuk bicara dalam bahasa yang ingin kita pelajari, lagipula mereka bisa ikut berlatih bahasa tersebut pula. Pilihan kedua tentu saja teman atau pacar. Kalau perlu kita berinteraksi dengan guru bahasa yang jelas-jelas menguasai bahasa yang ingin kita pelajari tersebut dengan baik.

4. Jalur Pikiran
Cobalah berpikir dalam bahasa yang ingin kita pelajari. Karena pikiran bersifat pribadi, tak apa bila banyak salah atau menggunakan "bahasa gado-gado" pada awalnya. Kita tak perlu selalu atau memaksa diri berpikir dengan bahasa lain yang belum tentu nyaman bagi kita. Bila kita sedang ingin berlatih atau mencoba, cobalah. Makin sering berpikir dalam bahasa yang ingin kita pelajari, makin terlatih pula kita.

5. Jalur Prioritas
Manfaatkanlah setiap kesempatan yang ada untuk mempelajari suatu bahasa. Misalnya, cobalah mencari dan mengutamakan media-media berbahasa yang ingin kita pelajari. Yang jelas, itu tak akan mengurangi rasa nasionalisme atau kefasihan bahasa utama atau bahasa ibu kita. Alangkah baiknya bila kita menguasai berbagai bahasa secara berimbang.

6. Jalur Bertahap
Belajarlah bahasa secara bertahap. Cobalah yang mudah dulu, baru meningkat ke tahapan-tahapan lebih lanjut. Tak perlu malu membeli atau meminjam buku-buku bacaan untuk atau versi anak-anak atau remaja. Misalnya, novel terkenal berjudul The Adventures of Huckleberry Finn karya Mark Twain versi anak-anak dan remaja lebih ringkas dan lebih mudah dibaca daripada versi penuhnya.
Bila kita ingin merambah seluruh enam jalur di atas, kita bisa memilih untuk belajar suatu bahasa dengan lebih intensif dan lebih terarah dengan bantuan guru bahasa, baik di sekolah, di kursus atau les privat. Pilihlah guru yang berdedikasi sekuat tenaga untuk membantu kita melalui enam jalur belajar bahasa itu. Pilihlah guru yang bukan guru semata-mata, melainkan juga bagai sahabat karib dan mitra terpercaya, seorang musafir pemandu melalui enam jalur dan tahapan-tahapan yang ada untuk membuka jendela dunia bagi kita lewat bahasa.


The Pilgrim | English Tutorship

Andry Chang, Tutor
HP/WA: 0816-4827618
E-Mail: vadisworld@gmail.com
TW/IG: @evernade

Popular Posts