Monday, May 28, 2007

[vadisworld - my way, my world] The White Castle (Ulasan Buku)

(Review in Bahasa Indonesia)
 
Judul : The White Castle
Penulis : Orhan Pamuk
Penerjemah : Fahmi Yamani
Penyerasi :
Sofia Mansoor
Penerbit : PT. Serambi Ilmu Semesta
Cetakan : I, April 2007
Tebal : 297 hlm

The
White Castle adalah novel historis karya peraih nobel sastra 2006 - Orhan Pamuk yang berutur mengenai jati diri, pertentangan dan persahabatan antara seorang budak Italia dengan seorang cendekiawan Ottoman di abad ke 17.

Kisah yang ditulis menurut sudut pandang pemuda Italia terpelajar sebagai narator (namanya tak pernah disebutkan hingga akhir) dalam kisah ini, diawali ketika ia sedang berlayar dari Venesia menuju Napoli. Di tengah perjalanan, kapalnya berpapasan dengan armada perompak Turki sehingga dirinya ditangkap dan dibawa ke
Istanbul sebagai tawanan. Karena keahliannya dalam berbagai hal, termasuk mampu mengobati tawanan lainnya, ia mendapat perlakuan istimewa dibanding tahanan lainnya.

Kabar tentang keahliannya menyembuhkan penyakit sampai ke telinga seorang Pasha yang meminta dirinya untuk menyembuhkan sang Pasha yang sedang sakit. Si pemuda Italia berhasil menyembuhkan sang Pasha, namun ia tetap seorang tawanan dan tinggal dalam penjara.

Suatu saat si pemuda Italia kembali dipanggil ke Istana Pasha. Ia dipertemukan dengan seseorang yang biasa dipanggil oleh Pasha sebagai "Hoja" yang berarti "guru". Begitu terkejutnya si pemuda Italia karena orang yang dipangil Hoja itu sangat mirip dengan dirinya.

Karena Pasha mendapat kabar bahwa si pemuda Italia adalah seorang cendekiawan yang mahir akan berbagai ilmu pengetahuan, ia ditugasi untuk membantu Hoja mempersiapkan pertunjukan kembang api yang megah untuk perayaan pernikahan Pasha. Setelah akhirnya pertunjukkan itu sukses si pemuda Italia kembali dimasukkan kedalam sel penjara.

Beberapa hari kemudian si pemuda Italia kembali dipanggil oleh Pasha ke istananya. Pasha menawarkan pilihan hukuman mati atau kebebasan baginya asal ia bersedia menjadi seorang Muslim. Namun ia tak bersedia mengubah kepercayaannya walau harus mempertaruhkan kepalanya dihadapan algojo. Walau si pemuda Italia tetap tak bersedia menjadi seorang Mulsim, sang Pasha tak jadi menghukumnya, melainkan memberikannya pada Hoja untuk dijadikan seorang budak

Sebagai budaknya, Hoja, sang cendekiawan Ottoman yang haus akan pengetahuan Barat, memerintahkan budaknya (pemuda Italia) untuk menurunkan segala pengetahuannya padanya. Dan mulailah si budak mengajarkan semua kepandaiannya dalam hal astronomi, kedokteran, teknik dll. Hoja menguras semua pengetahuan dan pengalaman hidup si budak. Lambat laun Hoja dan budaknya melakukan penelitian bersama-sama, menemukan bersama-sama, dan mengembangkan diri bersama-sama.

Kebersamaan antara Hoja dan budaknya semakin intens, hingga akhirnya suatu pertanyaan filosofis keluar dari mulut Hoja. "Kenapa aku seperti ini?" Dari pertanyaan ini akhirnya mereka saling menulis tentang diri mereka sendiri termasuk dosa-dosa yang pernah mereka lakukan dalam hidup mereka. Dengan menulis tentang diri mereka masing-masing, mereka meyakini bahwa mereka bisa menemukan jati diri mereka yang sejati.

Dilain pihak, kepandaian Hoja dan budaknya tak luput dari perhatian Sultan. Hoja diangkat menjadi peramal Istana. Dan mereka berdua diharuskan mengarang cerita ajaib, menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan sains, astronomi, astologi, menafsirkan mimpi Sultan, memerangi wabah mematikan, hingga merancang sebuah senjata mematikan untuk menaklukan musuh. di Istana Putih.

Keterikatan antara Hoja dan budaknya semakin lekat, mereka saling berbagi kepandaian dan pengalaman hidup. Lambat laun mereka menjadi bingung akan jati diri mereka karena masing-masing memposisikan dirinya dengan 'kembaran' mereka hingga tertukarnya jati diri mereka. Hoja seolah menjadi si budak, si budak seolah menjadi Hoja. Puncak pertukarannya adalah ketika ternyata senjata yang mereka buat gagal menaklukan Istana Putih dan Hoja (atau si budak ?) pergi meninggalkan Turki.

The
White Castle (Beyaz Kale) adalah novel hisoris yang merupakan novel ketiga Orhan Pamuk yang diterbitkan pada tahun 1985 dan merupakan karya pertama Pamuk yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Karya inilah yang menjadi awal ia bereksperimen dengan teknik postmodern, berubah total dari gaya naturalis di awal karyanya. Pada tahun 1990 novel ini diterjemahkan dengan sangat baik oleh Victoria Holbrrok sehingga banyak orang menyangka bahwa karya Pamuk ini memang aslinya ditulis dalam bahasa Inggris. Novel ini memenangi Hadiah Independen untuk Fiksi Asing pada 1990 di Inggris. Dalam edisi bahasa Indonesia, novel ini merupakan karya Pamuk kedua yang diterjemahkan oleh Penerbit Serambi, setelah sebelumnya menerbitkan My Name is Red (2006), dan kabarnya beberapa karya Pamuk lainnya termasuk yang paling anyar "Snow" kini sedang dipersiapkan untuk diterbitkan.

Seperti yang menjadi ciri khas karya-karya Pamuk, The
White Castle juga masih berkisar dengan tema kegamanangan atau hilangnya identitas yang antara lain diakibatkan oleh benturan antara nilai-nilai Barat dan Timur. Hal ini tampak pada tokoh Hoja dimana Hoja tampak begitu mengagumi pengetahuan dan budaya barat hingga ingin menguras habis semua ilmu yang ada di kepala budaknya (pemuda Italia).

The
White Castle memang bukan karya yang mudah untuk dicerna. Walau setting ceritanya menarik dan penokohan tokohnya kuat, namun novel yang minim dialog ini bias dibilang rumit karena sepanjang kisahnya mengupas soal kebingungan dan pertukaran jati diri antara tokoh Hoja dan budaknya. Bagi sebagian pembaca, pertukaran jati diri di sepanjang kisah yang diungkapkan secara unik ini mungkin saja menjadi bagian yang menarik, namun bagi pembaca yang kurang sabar untuk mencernanya bukan tak mungkin akan menemui kebingungan dalam memaknai novel ini.

Namun yang pasti novel ini tampaknya membuat kita melakukan perenungan diri akan makna jati diri. Secara tidak disadari kita sering ingin menjadi orang lain, terlebih orang yang kita kagumi baik secara intelektual maupun secara pribadi. Namun pertanyaannya apakah menjalani kehidupan sebagai orang lain memang bisa membuat kita bahagia ?

salam,
h_tanzil
http://bukuygkubaca .blogspot. com
 
Andry Chang
Blog Jockey (BJ Vadis)
 
Vadis Productions - Release Your Imagination!
 
Vadis Portal Site : http://vadis.tk
FireHeart NovelBlog : http://fireheart.tk
GetAmped KICK ASS Inc. : http://kickassinc.blogspot.com
Vadis Main Site : http://vadis.multiply.com
 

 


--
Posted By vadis to vadisworld - my way, my world at 5/28/2007 04:43:00 AM

The White Castle (Ulasan Buku)

(Review in Bahasa Indonesia)
 
Judul : The White Castle
Penulis : Orhan Pamuk
Penerjemah : Fahmi Yamani
Penyerasi :
Sofia Mansoor
Penerbit : PT. Serambi Ilmu Semesta
Cetakan : I, April 2007
Tebal : 297 hlm

The
White Castle adalah novel historis karya peraih nobel sastra 2006 - Orhan Pamuk yang berutur mengenai jati diri, pertentangan dan persahabatan antara seorang budak Italia dengan seorang cendekiawan Ottoman di abad ke 17.

Kisah yang ditulis menurut sudut pandang pemuda Italia terpelajar sebagai narator (namanya tak pernah disebutkan hingga akhir) dalam kisah ini, diawali ketika ia sedang berlayar dari Venesia menuju Napoli. Di tengah perjalanan, kapalnya berpapasan dengan armada perompak Turki sehingga dirinya ditangkap dan dibawa ke
Istanbul sebagai tawanan. Karena keahliannya dalam berbagai hal, termasuk mampu mengobati tawanan lainnya, ia mendapat perlakuan istimewa dibanding tahanan lainnya.

Kabar tentang keahliannya menyembuhkan penyakit sampai ke telinga seorang Pasha yang meminta dirinya untuk menyembuhkan sang Pasha yang sedang sakit. Si pemuda Italia berhasil menyembuhkan sang Pasha, namun ia tetap seorang tawanan dan tinggal dalam penjara.

Suatu saat si pemuda Italia kembali dipanggil ke Istana Pasha. Ia dipertemukan dengan seseorang yang biasa dipanggil oleh Pasha sebagai "Hoja" yang berarti "guru". Begitu terkejutnya si pemuda Italia karena orang yang dipangil Hoja itu sangat mirip dengan dirinya.

Karena Pasha mendapat kabar bahwa si pemuda Italia adalah seorang cendekiawan yang mahir akan berbagai ilmu pengetahuan, ia ditugasi untuk membantu Hoja mempersiapkan pertunjukan kembang api yang megah untuk perayaan pernikahan Pasha. Setelah akhirnya pertunjukkan itu sukses si pemuda Italia kembali dimasukkan kedalam sel penjara.

Beberapa hari kemudian si pemuda Italia kembali dipanggil oleh Pasha ke istananya. Pasha menawarkan pilihan hukuman mati atau kebebasan baginya asal ia bersedia menjadi seorang Muslim. Namun ia tak bersedia mengubah kepercayaannya walau harus mempertaruhkan kepalanya dihadapan algojo. Walau si pemuda Italia tetap tak bersedia menjadi seorang Mulsim, sang Pasha tak jadi menghukumnya, melainkan memberikannya pada Hoja untuk dijadikan seorang budak

Sebagai budaknya, Hoja, sang cendekiawan Ottoman yang haus akan pengetahuan Barat, memerintahkan budaknya (pemuda Italia) untuk menurunkan segala pengetahuannya padanya. Dan mulailah si budak mengajarkan semua kepandaiannya dalam hal astronomi, kedokteran, teknik dll. Hoja menguras semua pengetahuan dan pengalaman hidup si budak. Lambat laun Hoja dan budaknya melakukan penelitian bersama-sama, menemukan bersama-sama, dan mengembangkan diri bersama-sama.

Kebersamaan antara Hoja dan budaknya semakin intens, hingga akhirnya suatu pertanyaan filosofis keluar dari mulut Hoja. "Kenapa aku seperti ini?" Dari pertanyaan ini akhirnya mereka saling menulis tentang diri mereka sendiri termasuk dosa-dosa yang pernah mereka lakukan dalam hidup mereka. Dengan menulis tentang diri mereka masing-masing, mereka meyakini bahwa mereka bisa menemukan jati diri mereka yang sejati.

Dilain pihak, kepandaian Hoja dan budaknya tak luput dari perhatian Sultan. Hoja diangkat menjadi peramal Istana. Dan mereka berdua diharuskan mengarang cerita ajaib, menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan sains, astronomi, astologi, menafsirkan mimpi Sultan, memerangi wabah mematikan, hingga merancang sebuah senjata mematikan untuk menaklukan musuh. di Istana Putih.

Keterikatan antara Hoja dan budaknya semakin lekat, mereka saling berbagi kepandaian dan pengalaman hidup. Lambat laun mereka menjadi bingung akan jati diri mereka karena masing-masing memposisikan dirinya dengan 'kembaran' mereka hingga tertukarnya jati diri mereka. Hoja seolah menjadi si budak, si budak seolah menjadi Hoja. Puncak pertukarannya adalah ketika ternyata senjata yang mereka buat gagal menaklukan Istana Putih dan Hoja (atau si budak ?) pergi meninggalkan Turki.

The
White Castle (Beyaz Kale) adalah novel hisoris yang merupakan novel ketiga Orhan Pamuk yang diterbitkan pada tahun 1985 dan merupakan karya pertama Pamuk yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Karya inilah yang menjadi awal ia bereksperimen dengan teknik postmodern, berubah total dari gaya naturalis di awal karyanya. Pada tahun 1990 novel ini diterjemahkan dengan sangat baik oleh Victoria Holbrrok sehingga banyak orang menyangka bahwa karya Pamuk ini memang aslinya ditulis dalam bahasa Inggris. Novel ini memenangi Hadiah Independen untuk Fiksi Asing pada 1990 di Inggris. Dalam edisi bahasa Indonesia, novel ini merupakan karya Pamuk kedua yang diterjemahkan oleh Penerbit Serambi, setelah sebelumnya menerbitkan My Name is Red (2006), dan kabarnya beberapa karya Pamuk lainnya termasuk yang paling anyar "Snow" kini sedang dipersiapkan untuk diterbitkan.

Seperti yang menjadi ciri khas karya-karya Pamuk, The
White Castle juga masih berkisar dengan tema kegamanangan atau hilangnya identitas yang antara lain diakibatkan oleh benturan antara nilai-nilai Barat dan Timur. Hal ini tampak pada tokoh Hoja dimana Hoja tampak begitu mengagumi pengetahuan dan budaya barat hingga ingin menguras habis semua ilmu yang ada di kepala budaknya (pemuda Italia).

The
White Castle memang bukan karya yang mudah untuk dicerna. Walau setting ceritanya menarik dan penokohan tokohnya kuat, namun novel yang minim dialog ini bias dibilang rumit karena sepanjang kisahnya mengupas soal kebingungan dan pertukaran jati diri antara tokoh Hoja dan budaknya. Bagi sebagian pembaca, pertukaran jati diri di sepanjang kisah yang diungkapkan secara unik ini mungkin saja menjadi bagian yang menarik, namun bagi pembaca yang kurang sabar untuk mencernanya bukan tak mungkin akan menemui kebingungan dalam memaknai novel ini.

Namun yang pasti novel ini tampaknya membuat kita melakukan perenungan diri akan makna jati diri. Secara tidak disadari kita sering ingin menjadi orang lain, terlebih orang yang kita kagumi baik secara intelektual maupun secara pribadi. Namun pertanyaannya apakah menjalani kehidupan sebagai orang lain memang bisa membuat kita bahagia ?

salam,
h_tanzil
http://bukuygkubaca .blogspot. com
 
Andry Chang
Blog Jockey (BJ Vadis)
 
Vadis Productions - Release Your Imagination!
 
Vadis Portal Site : http://vadis.tk
FireHeart NovelBlog : http://fireheart.tk
GetAmped KICK ASS Inc. : http://kickassinc.blogspot.com
Vadis Main Site : http://vadis.multiply.com
 

 

Sunday, May 27, 2007

Timeless and Romantic MP3 Ringtones! (10 songs)

This playlist was sent by bjvadis@yahoo.co.id through the Multiply web site. To add a comment, join Multiply if you haven't already (don't worry, it doesn't cost anything).

Click thumbnails to enlarge.



MusicTimeless and Romantic MP3 Ringtones!May 27, '07 2:40 AM
for everyone
By James Blunt, Coldplay, Yanni, Lionel Richie and many more! - BJ Vadis
coldplay - yellow - ringtone
james blunt - goodbye my lover - ringtone
james blunt - youre beautiful - ringtone
lionel richie - all night long - ringtone
lionel richie - hello - ringtone
LionelRichie-1-StuckOnYou-ringtone
yanni - alian - ringtonefull
yanni - niki nana - ringtone climax
yanni - santorini - ringtone
lionel richie - endless love - ringtone

Play this entire playlist



Add a reply:


Thursday, May 24, 2007

Dijual - Tanah 8HA di Jalan Tol Jakarta-Merak Balaraja (PV1-007)

Status:   CLOSED
Category:   Real Estate
Price:   Rp 305.000,- per meter

No. Portfolio PV1-007
Jenis Item Tanah
Jual / Sewa Dijual
Wilayah Pasar Indonesia

Lokasi Tol Jakarta-Merak (Balaraja)
Dimensi Bangunan
Dimensi Tanah 8 HA
Fasilitas


Kelengkapan Sertifikat Hak Guna Bangunan
Keterangan

Lokasi di samping Jl. Tol Jakarta-Merak KM 38 (dekat gerbang tol Balaraja, arah ke Jakarta)

Harga Rp 305.000,- per meter

- sudah terjual -




Store/Office for Rent in Kelapa Gading, Jakarta (PV1-005)

Status:   CLOSED
Category:   Real Estate
Price:   Rp 45 million/year (min. 2 years)

No. Portfolio PV1-005
Jenis Item Rumah Toko / Kantor
Jual / Sewa Disewakan
Wilayah Pasar Indonesia

Lokasi Kelapa Hibrida, Klp Gading
Dimensi Bangunan
Dimensi Tanah
Fasilitas 2 Lantai
2 bh line telepon tanpa pesawat, 2 instalasi untuk AC
PAM, Listrik 10600 VA
Kelengkapan
Keterangan Tidak bisa untuk restoran



Harga Rp 45 jt / thn (minimal 2 thn)

- sudah tersewa -




House for Rent in Kelapa Gading, Jakarta (PV1-004)

Status:   CLOSED
Category:   Real Estate
Price:   Rp 40.000.000,- / year

No. Portfolio PV1-004
Jenis Item Rumah Tinggal
Jual / Sewa Disewakan
Wilayah Pasar Indonesia

Lokasi Janur Asri, Kelapa Gading
Dimensi Bangunan 6m x 17m
Dimensi Tanah
Fasilitas 2 Lantai, 3 AC
3 kamar tidur
PAM, Listrik
Kelengkapan
Keterangan Dilengkapi bbrp jenis Furniture



Harga Rp 40 jt / thn

-sudah tersewa-





House for Sale in Kelapa Gading, Jakarta (PV1-003)

Status:   CLOSED
Category:   Real Estate
Price:   Rp 865.000.000,-

vadis mart
Portfolio
No. Portfolio PV1-003
Jenis Item Rumah Tinggal
Jual / Sewa Dijual
Wilayah Pasar Indonesia

Lokasi Janur Asri, Kelapa Gading
Dimensi Bangunan 6m x 17m
Dimensi Tanah
Fasilitas 2 Lantai, 3 AC
4 kamar tidur + 1 k. pembantu + 2 kamar mandi luar kamar
PAM, Listrik 2200 watt
Kelengkapan Sertifikat Hak Mililk
Keterangan Dilengkapi Furniture



Harga Rp 865 juta

-sudah tersewa-




Sunday, May 20, 2007

Pirates of the Caribbean: At World's End

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure


Pirates of the Caribbean: At World's End
Running Time:
2 hr. 45 min.
Release Date:
May 24, 2007
MPAA Rating:
PG-13 for intense sequences of action/adventure violence and some frightening images
Complete Movie Details

Will Turner (Orlando Bloom), Elizabeth Swann (Keira Knightley) are allied with Captain Barbossa (Geoffrey Rush) in a desperate quest to free Captain Jack Sparrow (Johnny Depp) from his mind-bending trap in Davy Jones' locker, while the terrifying ghost ship, The Flying Dutchman and Davy Jones, under the control of the East India Trading Company, wreaks havoc across the Seven Seas. Navigating through treachery, betrayal and wild waters, they must forge their way to exotic Singapore and confront the cunning Chinese Pirate Sao Feng (Chow Yun-Fat). Now headed beyond the very ends of the earth, each must ultimately choose a side in a final, titanic battle, as not only their lives and fortunes, but the entire future of the freedom-loving Pirate way, hangs in the balance.


What's In the Story?

Our intrepid heroes Will Turner, Elizabeth Swann, and-yikes!-Captain Barbossa unite in a swashbuckling quest to free Jack Sparrow from the trap of Davy Jones' locker. Where will the quest lead them? How about to exotic Singapore and the rarely-seen Chinese pirates! You want an ultimate, ends-of-the-earth, for-all-the-dubloons battle? You've got one!

Three Good Reasons

* 1Yo ho ho! The gang's all here! They shot both sequels back-to-back with the same stellar cast and crew captained by director Gore Verbinski.
* 2Movies can have surprise cliffhangers? That was a real doozy at the end of Dead Man's Chest. How could you miss seeing how it wraps up?
* 3Chow Yun-Fat as a pirate?! The iconic martial arts star has the presence and moves to knock you overboard with the wiggle of an eyebrow.

Bet You Didn't Know
Johnny Depp based his Jack Sparrow character partly on Keith Richards, who plays his father in this movie. Similarly, Mike Myers based his Austin Powers character on Michael Caine, who later played Austin's father in the third installment of that franchise.



Starring:
Johnny Depp, Orlando Bloom, Keira Knightley, Stellan Skarsgard, Geoffrey Rush, Naomie Harris
Directed by:
Gore Verbinski

[vadisworld - my way, my world] Jamie Cullum



Biography
Source:
http://music.yahoo.com/ar-304248-bio--Jamie-Cullum

British pianist/vocalist Jamie Cullum mixes jazz with melodic pop and rock into a crossover style that calls to mind such artists as Harry Connick, Jr. and Norah Jones. In that vein, Cullum will just as often cover a swinging jazz standard as a modern rock song, and his original compositions deftly move from earnest ballads to songs of sardonic wit.

Having played guitar and piano since age eight, Cullum developed an avid interest in jazz passed down from his older brother Ben. Inspired by such piano icons as Oscar Peterson and Dave Brubeck, Cullum spent some of his formative years living in Paris where he honed his abilities performing in jazz clubs.

Cullum eventually earned a degree from Reading University, during which time he recorded his first album, Jamie Cullum Trio -- Heard It All Before, at age 19. The surprise success of that album eventually put him in contact with jazz bassist Geoff Gascoyne, who offered Cullum the opportunity to play on his album, Songs of the Summer. With Gascoyne's encouragement, Cullum eventually recorded his second album, Pointless Nostalgic, released in 2002.

The album benefited from a boost of publicity as it received heavy airplay on TV and Radio personality Michael Parkinson's BBC 2 radio show. Cullum eventually signed with Universal Records and released his third album, Twentysomething, in 2003. Catching Tales followed in 2005. ~ Matt Collar, All Music Guide

Written by Matt Collar

Albums:
Source: http://music.yahoo.com/ar-304248-discography--Jamie-Cullum


Catching Tales (Yahoo! E... (2006)


15. Get Your Way (... LYRICS


--
Posted By vadis to vadisworld - my way, my world at 5/20/2007 05:16:00 AM

Jamie Cullum



Biography
Source: http://music.yahoo.com/ar-304248-bio--Jamie-Cullum

British pianist/vocalist Jamie Cullum mixes jazz with melodic pop and rock into a crossover style that calls to mind such artists as Harry Connick, Jr. and Norah Jones. In that vein, Cullum will just as often cover a swinging jazz standard as a modern rock song, and his original compositions deftly move from earnest ballads to songs of sardonic wit.

Having played guitar and piano since age eight, Cullum developed an avid interest in jazz passed down from his older brother Ben. Inspired by such piano icons as Oscar Peterson and Dave Brubeck, Cullum spent some of his formative years living in Paris where he honed his abilities performing in jazz clubs.

Cullum eventually earned a degree from Reading University, during which time he recorded his first album, Jamie Cullum Trio -- Heard It All Before, at age 19. The surprise success of that album eventually put him in contact with jazz bassist Geoff Gascoyne, who offered Cullum the opportunity to play on his album, Songs of the Summer. With Gascoyne's encouragement, Cullum eventually recorded his second album, Pointless Nostalgic, released in 2002.

The album benefited from a boost of publicity as it received heavy airplay on TV and Radio personality Michael Parkinson's BBC 2 radio show. Cullum eventually signed with Universal Records and released his third album, Twentysomething, in 2003. Catching Tales followed in 2005. ~ Matt Collar, All Music Guide

Written by Matt Collar

Albums:
Source: http://music.yahoo.com/ar-304248-discography--Jamie-Cullum


Catching Tales (Yahoo! E... (2006)


Live At Ronnie Scott's (2006)


Jamie Cullum: Live At Ro... (2006)


Catching Tales (2005)


Catching Tales (2005)


Twentysomething (2004) Available on LAUNCHcast

These Are The Days (2004)


Can't We Be Friends? (2004)


All At Sea (2004)


Pointless Nostalgic (2002)

Jamie Cullum Albums I bought:










Twentysomething (Rate ***)

1. These Are The ... LYRICS
2. Twentysomething LYRICS
3. Wind Cries Mary
4. All At Sea LYRICS
5. Lover, You Sho... LYRICS
6. Singin' In The... LYRICS
7. I Get A Kick O... LYRICS
8. Blame It On My... LYRICS
9. High And Dry
10. It's About Time LYRICS
11. But For Now LYRICS
12. I Could Have D... LYRICS
13. Next Year, Baby LYRICS
14. What A Difference A Da...
15. Frontin' LYRICS











Catching Tales (Rate:***)
1. Get Your Way LYRICS


2. London Skies LYRICS


3. Photograph LYRICS


4. I Only Have Ey... LYRICS


5. Nothing I Do LYRICS


6. Mind Trick LYRICS


7. 21st Century Kid LYRICS


8. I'm Glad There Is You


9. Oh God LYRICS


10. Catch The Sun LYRICS


11. 7 Days To Chan... LYRICS


12. Our Day Will Come LYRICS


13. Back To The Gr... LYRICS


14. My Yard


15. Get Your Way (... LYRICS

Popular Posts