Wednesday, October 26, 2016

Ali Yang Bukan Ali - Antologi Cerpen - Ira Andinita, dkk.





ALI YANG BUKAN ALI
Antologi Cerpen
Penulis: Ira Andinita, dkk.
Halaman: 217 halaman
Harga: Rp 48.000,00

Sinopsis:
Namaku Ali. Tapi sayangnya aku bukanlah Ali bin Abu Thalib. Tentu pula nasibku tak sama dengan Beliau. Juga kisah perjuangan cinta, kehidupan romantikaku tak semanis salah satu sahabat Rasul itu. Sungguh. Namaku memang Ali, tapi kisahku jauh beda dengannya.

"Ali yang Bukan Ali" adalah kumpulan cerita pendek dari para pemenang dan kontributor Lomba Menulis Cerpen bersama Famedia Publisher. Judul buku ini adalah judul cerpen dari pemenang pertama, Ira Andinita. Kemudian, pemenang kedua adalah Andry Chang dan pemenang ketiga adalah Tista Apryandani.

Nama-nama kontributor terpilih adalah: Nurhidayah Nogang, Saida I. Suradji, Anisa Milati Azka, L. Viashari, Yeni Fithratul Aini, Maria Ulfa, Rian Aditya Yusuf, Laksmi Dessie, Riau Shanti, Ni Komang Ayulia Sari, Istiana Hamida, Nira Kunea, Ryan Purnomo, Suhartanti, Nabila Sului, Farida Zuliana, Deann Septian, Andreas Agil Munarwidya, Tri Marita, Siti Aisyiyah dan Raymond Wangsa.

Untuk pemesanan, silakan hubungi FB Penerbit Famedia di:
https://www.facebook.com/penerbit.famedia

Sumber artikel:
http://famedia04.blogspot.co.id/2016/10/antologi-cerpen-lomba-cerpenn-tema.html



Ali Yang Bukan AliAli Yang Bukan Ali by Andry Chang
My rating: 5 of 5 stars

Cerpen-cerpen karya saya (Andry Chang) dalam antologi ini adalah:
1. Seribu Wajah (Juara 2)
2. Dua Lilin Dalam Temaram (a somewhat personal story)

View all my reviews

Saturday, October 22, 2016

Cerita Pendek: Pengertian Umum - Catatan Referensi

Apa Pengertian Cerpen?
Untuk memahami dan mempelajari tentang apa itu cerpen, pertama anda harus tahu apa arti cerpen. Memang dari katanya dapat anda katakan bahwa cerpen adalah sebuah singkatan untuk cerita pendek. Itu memang betul, nah pertanyaan muncul saat anda mengetahuinya. Apa itu? Pertanyaan tentang bagaimana sebuah cerita dikatakan pendek. Disinilah para ahli khususnya sastra dalam literasi berperan dalam memberikan batasan atau pengertian cerpen itu sendiri.

Menurut Jacob Sumardjo (2001), pengertian cerpen atau cerita pendek adalah seni, keterampilan menyajikan cerita (skill to present story), yang di dalamnya merupakan satu kesatuan bentuk utuh, manunggal (memfokuskan pada satu bagian atau satu karakter saja) dan tidak ada bagian bagian yang tidak perlu, tetapi juga ada bagian yang terlalu banyak. Berdasarkan pengertian cerpen oleh Jacob tersebut, anda dapat mengambil kesimpulan bahwa sebuah cerpen adalah cerita yang telah mengalami pengeditan sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian bagian dari cerpen yang bertele tele atau bisa dibilang basi. Bila anda menyadari pernyataan diatas, itu berarti, cerpen lebih sulit dari pada cerita panjang. Akan tetapi, perlu anda perhatikan kata “ada bagian yang terlalu banyak”. Dalam cerpen memang biasanya bagian ke “aku” an memang sangat banyak dan seakan berlebih.

Selanjutnya, Edgar Allan Poe dalam Burhan Nurgiyantoro (2002) memberikan pengertian cerpen yang cukup aneh dan seperti mengada ngada. Dia beranggapan bahwa pengertian cerpen atau cerita pendek adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira kira selama 30 menit hingga 2 jam-atau suatu hal yang sekiranya waktu membaca tidak mungkin dilakukan untuk novel. Lucu bukan. Tapi bila anda sering membaca novel dan cerpen yang berkualitas, anda pasti merenungkan pengertian cerpen diatas bahwa pengertian tersebut benar adanya. Memang, cerpen itu hanya membutuhkan waktu yang sedikit untuk menyelesaikan dan memahami unsur unsur cerpen tersebut.
Dalam buku Drs. Joko Untoro bahwa pengertian cerpen atau cerita pendek adalah karangan pendek berbebentuk prosa yang membatas diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam aspek yang terkecil. Pendeknya atau singkatnya cerita pendek (cerpen) bukan utamanya karena bentuknya yang pendek akan tetapi karena aspek masalah yang diangkat dalam cerpen yang memang terbatas dan dibatasi. Sifat umum cerpen adalah pemusatan perhatian atau fokus pada satu tokoh saja yang ditempatkan pada suatu situasi sehari hari, tetapi yang ternyata menentukan (perubahan dalam perspektif kesadaran baru keputusan yang menentukan). Berakhirnya atau tamatnya (the end) seringkali tiba tiba dan bersifat terbuka (open ending). Beberapa cara bercerita seperti dialog, impian, flash-back (alur maju mundur) dan sebagainya sering digunakan dalam cerpen. Bahasa dalam cerpen biasanya sederhana dan sugestif.

Menurut Andri Wicaksono bahwa pengertian cerpen adalah suatu cerita fiksi yang berbentuk prosa yang singkat dan pendek (a fiction in the form of brief and short prose) yang unsur ceritanya terpusat pada suatu peristiwa pokok. Dalam cerpen, jumlah dan pengembangan pelaku terbatas dan keseluruhan cerita memberikan kesan tunggal. Dari pengertian cerpen dari Andri Wicaksono dan pengertian cerpen dari ahli lainnya sebelumnya saya yakin anda telah dapat memahami apa itu cerpen sebenarnya. Mari lanjut kebagian selanjutnya yaitu ciri ciri cerpen dan unsur unsur cerpen.
Ciri Ciri Cerpen
Berdasarkan beberapa pengertian cerpen diatas, kita dapat merincikan ciri ciri cerpen adalah sebagai berikut:
Cerpen memiliki bentuk cerita yang pendek, lebih pendek dari novel. Beberapa sumber menyatakan bahwa ciri ciri cerpen bersifat singkat dan padat.
Jumlah katanya tidak lebih dari 10.000 kata. Ciri ciri cerpen yang satu ini diambil dari pengertian cerpen menurut KBBI. Beberapa sumber lain menerangkan bahwa jumlah kata dari cerpen sekitar 5000 kata atau 2-20 halaman kertas.
Isi ceritanya berasal dari kehidupan sehari-hari (biasanya dari pengalaman pribadi atau orang lain). Ciri cerpen ini sudah jelas menggambarkan kenapa cerpen itu dapat menceritakan sesuatu dengan cara yang lebih singkat dari novel akan tetapi tetap dapat menyampaikan pesannya.
Tidak mengangkat atau menceritakan semua latar belakang pemain atau pelaku dalam cerita atau kisah tersebut, hanya melukiskan masalah tunggal, tokoh utama dan inti sarinya saja. Ciri cerpen ini mendukung dan menegaskan kenapa cerpen memang harus “cerita pendek”.
Hampir seluruh tokoh yang ada dalam cerpen mengalami masalah atau konflik yang berhubungan dengan tokoh utama.
Kalimat, susunan dan kata kata yang digunakan bersifat sederhana dan mudah dimengerti sehingga pembaca mampu memahami dengan cepat dan deskripsi yang singkat.
Kesan yang muncul saat dan setelah membaca cerpen cukup mendalam sehingga pembaca dapat merasakan isi cerpen. Ciri ciri cerpen ini menjadi alasan sehingga banyak orang yang tetap menunggu cerpen dalam terbitan tabloid atau majalah.
Biasanya hanya satu kejadian besar dan beberapa kejadian pendukung yang ada.
Alur cerita dalam cerpen bersifat tunggal dan lurus
Penokohan pada cerpen sangat sederhana, tidak mendalam dan singkat
Unsur Unsur Cerpen
Sebelum itu, anda harus menyadari bahwa unsur unsur cerpen atau semua jenis prosa ada dua yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang ada dalam tubuh prosa itu sendiri, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur unsur yang membangun di luar sebuah karya sastra atau prosa tersebut dengan kata lain latar belakang penulis dan lingkungan penulis saat itu.

Dalam cerpen sendiri, terdapat 6 unsur intrinsik cerpen yang sering disebut unsur pembentuk cerpen atau unsur penyusun cerpen. Berikut 6 unsur intrinsik cerpen tersebut:

1. Tema
Tema adalah inti atau ide dasar dari sebuah cerita. Dalam hal ini cerita pendek atau cerpen. Sudah selayaknya dalam sebuah cerita terdapat tema dalamnya. Untuk membentuk suatu tema dari sebuah cerpen, seorang penulis cerpen haruslah membangunnya dari masalah ataupun suatu permasalahan keseharian atau kehidupan yang ada dan layak jadi sebuah renungan.

2.  Latar atau setting
Latar atau setting cerpen dapat berupa tempat, suasana, waktu, dan budaya yang menjadi ruang atau wadah cerita tersebut.

3. Pesan atau amanah
Dalam sebuah cerpen, unsur ini haruslah ada. Jikalau unsur pesan tidak ada, maka sepertinya tidak layak disebut sebagai sebuah karya sastra cerpen. Pesan pengarang cerpen dapat berupa nilai didik yang hendak disampaikan baik secara eksplisit ataupun secara implisit.

4. Penokohan
Dalam cerpen, watak watak yang dimiliki tokoh digambarkan lengkap dengan sifatnya dalam cerita pendek, baik dengan jelas ataupun disamarkan.

5. Sudut Pandang (Point of view)
Sudut pandang dalam sebuah cerpen umumnya menempatkan pengarang sebagai orang pertama. Akan tetapi, sering juga pengarang sebagai orang kedua, orang ketiga dan bahkan di luar cerita. Sudut pandang pengarang dalam cerita sebagai orang pertama biasanya memberikan cerita yang lebih pendek dari sudut yang lainnya.

6. Alur
Unsur intrinsik cerpen yang satu ini tidak begitu jelas terlihat. Tentulah hal ini karena pendeknya “cerpen”. Akan tetapi, bila dihendaki oleh pengarang, dapat diberikan tahapan tahapan dalam alur cerpen. Kelemahannya, semakin jelas alur dan semakin banyak alur yang ada, akan semakin panjang “cerpennya”.
pengertian cerpen, unsur unsur cerpen, ciri ciri cerpen
Pengertian cerpen, unsur unsur cerpen dan ciri ciri cerpen

Unsur unsur cerpen yaitu peristiwa cerita atau alur plot, tokoh cerita (karakter), tema cerita, suasana cerita (mood dan atmosfir cerita), latar cerita (setting), sudut pandang penceritaan (point of view) dan gaya (style).
Berikut adalah cara membuat / menulis teks cerpen :

1. Memilih topik atau tema

Anda dapat memilih tema apapun juga sesuai keinginan yang dikehendaki. Tema dalam cerpen sangatlah banyak, tidak susah bingung untuk mencari sebuah tema. Contoh tema tersebut yakni tema percintaan, misteri, pendidikan, persahabatan, sosial, dan lain sebagainya.

Tanpa sebuah tema, memproduksi teks cerpen menjadi jauh lebih susah dari apa yang dibayangkan. Yang seharusnya jadi dalam 2 jam, malah baru jadi 6 jam kemudian karena kebingungan menentukan fokus cerita.

2. Tentukan jenis cerpen dan target bacanya

Menentukan jenis cerpen seperti cerpen horor, drama, religi, romantis, tragis, misteri, drama komedi, komedi romantis, biografi, dan lain sebagainya. Menentukan jenis cerpen akan lebih memfokuskan cerita pada gaya bahasa yang lebih mengena. Misalnya jika Anda ingin membuat cerpen jenis horor, maka buatlah sesuatu yang terkesan menakutkan dan mencekam. Hal-hal absurd dan aneh lebih ditonjolkan agar terkesan benar-benar horor. Intinya jangan tanggung-tanggung menulis cerpen sesuai jenis yang akan di buat.

Target baca penting dalam hal ini. Buatlah kesan cerpen secara menarik untuk memikat target baca, baik itu anak-anak, remaja, dewasa, atau segala umur. Target baca harus jelas, jangan dipadukan dengan yang lainnya. Cerpen anak-anak tentu tidak sama dengan cerpen dewasa, cerpen remaja juga tidak sama dengan cerpen dewasa.

3. Menentukan tokoh-tokoh

Persiapkan tokoh-tokoh yang akan dibuat dalam cerpen dengan matang. Tokoh ini meliputi tokoh utama dan tokoh sampingan. Nama-nama tokoh juga harus sesuai dengan cerpen.

4. Menganalisis watak tokoh

Watak tokoh atau penokohan dapat dibuat sesuai dengan cerita yang akan dibuat. Penokohan ini dapat digambarkan dari paparan langsung maupun tidak langsung. Paparan langsung misalnya dialog antar tokoh, pikiran tokoh, dan penggambaran fisik tokoh. Anda dapat membuat sebuah watak jika Anda memang sudah benar-benar memahami cerpen apa yang akan dibuat.

5. Menulis garis besar cerita

Garis besar cerita meliputi apa-apa saja yang akan terjadi, konflik yang akan terjadi serta penyelesaian. Buatlah garis besar cerita dengan singkat, padat dan jelas serta harus memperhatikan berbagai kejadian yang akan muncul.

6. Menentukan alur

Tentukan alur cerita secara tepat dan baik sehingga memberi kesan mendalam bagi pembaca.
Perlu diketahui, alur ada 3 yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.  Ketiganya memiliki tahapan yaitu :
Perkenalan
Penanjakkan
Klimaks
Puncak klimaks
Penyelesaian / anti klimaks
Tahapan tersebut harus benar-benar diperhatikan agar alur menjadi baik dan menarik.

7. Menentukan latar cerita

Di mana cerita terjadi ? kapan terjadinya ? bagaimana suasananya ? tentukan kesemuaannya dengan jelas. Dapat digambarkan secara langsung maupun tidak langsung.

8. Memilih gaya penceritaan atau sudut pandang

Untuk menulis cerpen, perlu adanya sudut pandang yang jelas. Sudut pandang ini terdiri dari 2 macam, yaitu sudut pandang pertama dan ketiga. Untuk penggunaan sudut pandang itu sendiri, sudut pandang ada 4 yaitu :
Orang pertama sebagai pelaku utama.
Orang pertama sebagai pelaku sampingan.
Orang ketiga serba tahu.
Orang ketiga sebagai pengamat.
9. Memilih diksi yang sesuai

Dengan adanya diksi atau pemilihan, sebuah cerpen akan jauh lebih menarik dan tidak berkesan biasa saja. Pemilihan kata yang sesuai juga dapat dijadikan tombak untuk memperoleh cerpen yang berkualitas.

Pilihlah diksi dengan memperhatikan padu tidaknya antar kata dan kalimat. Jangan asal memilih diksi, karena diksi juga ikut berperan dalam suksesnya sebuah cerpen.

10. Membuat kerangka karangan sesuai alur

Setelah tahapan sebelumnya selesai, maka langkah selanjutnya adalah membuat kerangka. Kerangka dibuat sesuai alur yang ditentukan dan mencakup langkah yang sebelumnya sudah dibuat.

11. Memperhatikan unsur intrinsik dan ekstrinsik

Perhatikan semua unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen dengan baik.

12. Mulai menyusun cerpen dengan memperhatikan padu tidaknya antar kalimat

Hal ini juga berkaitan dengan diksi yang sesuai. Menyusun cerpen dengan diksi yang sesuai akan mempermudah penyusunan kata agar padu dengan kalimat sebelumnya.

Intinya, tulis cerita sesuai kerangka yang telah dibuat dan berikan diksi yang benar-benar tepat dengan memperhatikan padu tidaknya kalimat. Jika antar kalimat tidak padu, maka akan terkesan janggal.

13. Memberi judul yang paling sesuai dengan cerpen yang telah dibuat

Buatlah judul semenarik mungkin berdasar isi cerpen. Unik, berkesan,beda dari yang lain dan jarang ditemui.
Periksa dan koreksi kembali jika terdapat kesalahan

Baca dahulu, periksa dan perbaiki kesalahan dalam segala aspek. Misalnya memperbaiki ejaan, memperbaiki struktur, memperbaiki ketidakpaduan kalimat, dan lainnya

Monday, October 03, 2016

THE REAL SI DOEL - Review: Rano Karno: Si Doel

Rano Karno: Si Doel Rano Karno: Si Doel by Gol A. Gong
My rating: 3 of 5 stars

THE REAL SI DOEL

Saya beli dan baca "Rano Karno: Si Doel" di acara launching buku tersebut di Indonesian International Book Festival, 2 Okt 2016 di JCC Jakarta.

Diberi kesempatan dalam sesi tanya-jawab, saya bertanya ke Bang Rano Karno, siapa selain orangtua abang yg amat kuat menginspirasi abang? Jawabnya, salah satunya Si Doel di buku Si Doel Anak Jakarta, yang beliau baca waktu masih kecil. Si Doel Anak Jakarta

Si Doel ikut menginspirasi setiap langkah beliau dari anak bawang di "Gang Tai" hingga menemukan bakat seni yang dikembangkannya, menjadi "Si Doel yang nyata" hingga menjadi salah seorang aktor terbaik di Indonesia, bahkan kini menjadi Gubernur Banten.

Rano Karno, Bapak Gubernur Banten di acara Launching "Si Doel" 2 Oktober 2016

Saya jadi teringat Toyotomi Hideyoshi, yang lebih dari 10 tahun terakhir ini menginspirasi saya untuk mengembangkan bakat yang saya semula pikir tidak dan tidak akan pernah saya miliki. Mungkin saat ini saya belum berprestasi setinggi Bang Rano, namun saya percaya suatu hari saya pasti bisa meraih bintang-bintang saya sendiri. Terima kasih untuk inspirasi yang abang berikan pada saya lewat buku abang ini. Juga terima kasih pada dukungan Bang Gol A. Gong, tentunya.

Yah, untuk para pembaca lain, bila kalian mencari cerita2 dengan narasi yang runut, autobigrafi ini lebih banyak mengutarakan pemikiran penulisnya, kisah hidup beliau secara singkat-jelas-padat dan pendapat beliau mengenai berbagai hal yang harus saya akui, cukup "out-of-the-box". Inilah ciri-ciri seorang visioner, tak peduli apa kata orang. Jadi, bila kalian mencari sumber inspirasi tentang bagaimana cara berpikir seorang seniman yang penuh improvisasi dapat membawa perubahan berarti dan prestasi, buku ini layak disimak kata-demi-katanya.

Hingga ke saya berdiri untuk itu. Di sana.

View all my reviews

Goodreads Link: https://www.goodreads.com/book/show/32304214-rano-karno

Popular Posts