Posted by: "Dewi" d_3w_i@yahoo.com d_3w_i
Wed Aug 2, 2006 9:24 pm (PST)
>
> Why do you think the world is unfair ? To give you chance to become
'somebody' by change it !
> If you think your life sucks....think again ! Read this story....
>
> ------------
>
> Sebuah kisah teladan dari negeri China
> > (SUATU RENUNGAN YANG INDAH)
> >
> > Untuk siapapun yang mendapat perlakuan kurang
> > menyenangkan dari ortu
> > kuncinya satu memaafkan , sehingga kedamaian ada
> > pada hidup kita , jaman
> > dulu sdh biasa ortu bertindak seperti itu , banyak
> > faktor, salah satunya
> > kemiskinan dan pendidikan yg rendah. Moga 2 tulisan
> > dibawah ini membawa
> > kita semua , terutama yg mengalami hal 2 buruk,
> > setelah membaca e-mail ini
> > ada damai dalam hidup kita, Amin.
> >
> > Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak
> > laki-laki yang luar biasa,
> > sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar
> > kepada Papanya,
> > hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja
> > keras, serta tindakan dan
> > perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da,
> > anak lelaki yang masih
> > berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas
> > disebut anak yang luar
> > biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat
> > demikian, sehingga ketika
> > Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang
> > Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk
> > menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi
> > kepadanya.
> > Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang
> > dinyatakan
> > telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari
> > antara 1,4 milyar penduduk
> > China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di
> > Propinsi Jiangxu, kota
> > Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh
> > pelosok negeri,
> > memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang
> > yang luar biasa, salah
> > satunya adalah Zhang Da.
> >
> > Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin
> > menuliskan cerita ini
> > untuk melihat semangatnya yang luar biasa. Bagi saya
> > Zhang Da sangat
> > istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang
> > yang paling luar biasa
> > di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia
> > adalah yang terbaik
> > diantara 140 juta manusia. Tetapi jika kita melihat
> > apa yang dilakukannya
> > dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia
> > lakukan sampai sekarang
> > (ia berumur 15 tahun), dan satu-satunya anak
> > diantara 10 orang yang
> > luarbiasa tersebut maka saya bisa katakan bahwa
> > Zhang Da yang paling luar
> > biasa di antara 1,4 milyar penduduk China.
> >
> > Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh
> > Mamanya yang sudah
> > tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena
> > suami yang sakit
> > keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan
> > seorang Papa yang tidak
> > bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan
> > sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa
> > seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10
> > tahun untuk mengambil
> > tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah,
> > ia harus mencari makan
> > untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga
> > harus memikirkan obat-obat
> > yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi
> > yang seperti inilah
> > kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu
> > kecil untuk menjalankan
> > tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah
> > salah satu dari sekian
> > banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang
> > pahit di dunia ini.
> > Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia
> > tidak menyerah.
> >
> > Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan
> > melakukan kejahatan,
> > melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan
> > kehidupannya dan papanya.
> > Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan
> > pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.
> > Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus
> > bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan
> > kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan
> > ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian
> > dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia
> > menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba
> > memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia
> > tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya
> > dan mana yang tidak bisa ia makan.
> > Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga
> > sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu
> > untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah
> > dari pekerjaan itu.
> > Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk
> > membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup
> > seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi
> > badannya tetap sehat, segar dan kuat.
> >
> > ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.
> >
> > Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk
> > merawat papanya. Ia
> > menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan
> > sekali-sekali memandikan papanya,
> > ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala
> > urusan papanya, semua dia
> > kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua
> > pekerjaan ini menjadi
> > tanggungjawabnya sehari-hari.
> >
> > Zhang Da menyuntik sendiri papanya.
> >
> > Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat
> > Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk
> > mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia
> > mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah
> > buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa
> > adalah ia belajar bagaimana seorang suster
> > memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya.
> > Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik
> > papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak
> > kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah
> > biasa.
> > Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan
> > seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa
> > memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang
> > bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan
> > nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita
> > bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan
> > bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan
> > mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang
> > ada dalam hidup dan kehidupannya.
> > Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah
> > dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka
> > Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.
> >
> > Aku Mau Mama Kembali.
> >
> > Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang
> > terkenal yang hadir
> > dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut
> > sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC)
> > bertanya kepadanya, "Zhang Da, sebut saja kamu mau
> > apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan
> > untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu
> > butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau
> > kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu
> > idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat,
> > pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga
> > ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu
> > melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!"
> >
> > Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa.
> > MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka
> > bisa membantumu" Beberapa menit Zhang Da masih diam,
> > lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, "Aku Mau
> > Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa
> > membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama
> > Kembalilah!" demikian Zhang Da bicara dengan suara
> > yang keras dan penuh harap.
> >
> > Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata
> > karena terharu, saya pun
> > tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya.
> > Mengapa ia tidak minta
> > kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak
> > minta deposito yang
> > cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal
> > untuk masa depannya,
> > mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan
> > rumah sakit, mengapa
> > ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari
> > pemerintah agar ketika ia
> > membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya
> > semua akan membantunya.
> >
> > Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa
> > yang dimintanya,
> > itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama
> > Kembali, sebuah
> > ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat
> > melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
> >
> > Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da
> > dalam mensiasati
> > kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah
> > dikaruniai kemampuan
> > dan kekuatan yg istimewa untuk menjalani ujian di
> > dunia. Sehebat apapun
> > ujian yg dihadapi pasti ada jalan
> > keluarnya...
> > kemudahan dan Allah tidak akan menimpakan kesulitan
> > diluar kemampuan
> > umat-Nya. Jadi janganlah menyerah dengan keadaan,
> > jika sekarang sedang
> > kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan...
> > bangkitlah! karena
> > sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa
> > saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya
No comments:
Post a Comment