Too Much of Something Is Bad
Arsip dari diskusi di milis GKI Gading Indah
(http://groups.yahoo.com/group/gki_gi)
Jun 16, 2000
Mungkin saya bisa menyumbang sedikit pendapat.
Ada beberapa hal duniawi yang sebenarnya, bila kita mengkonsumsinya secara
wajar, tak perlu dianggap sebagai dosa.
Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan persepsi kita tentang hal-hal tersebut.
Ada sebagian orang yang begitu berhadapan dengan rokok, wwf, pokemon atau apalah
itu langsung memberikan persepsi buruk. Pendapat tersebut bisa kita hargai, dan
kita tak bisa menyalahkan orang tersebut karena latar belakang, sifat dan
motivasinya. Jadi, hendaknya kita mencoba, untuk sekali, melihat segala sesuatu
dari sudut pandang yang berbeda.
Dari ketiga topik tersebut bisa saya uraikan sbb.:
1. Mengkonsumsi rokok bukanlah dosa, tapi bila rokok dikonsumsi secara
berlebihan, atau bila kesehatan kita rusak karena rokok, atau motivasi yang
salah (sebagai pelarian dari stress, dsb), pada saat itulah dosa timbul. Jadi
amatlah penting kalau orang merokok, dia juga menyadari dan mempertimbangkan
efeknya yang merusak kesehatan (merusak kesehatan sendiri adalah dosa), jadi dia
bisa mengatur konsumsinya secara wajar, dan bila perlu, berhenti merokok.
Kesimpulan : Merokok bukan dosa, tapi merusak kesehatan diri sendirilah yang
dosa.
2. Sekarang ini penggemar WWF makin membludak di seluruh dunia. Memang, di satu
sisi orang memandang WWF sebagai 'kekerasan', tapi di sisi lain orang
memandangnya sebagai 'olahraga'. Jadi, hendaklah WWF dilihat sebagai ajang adu
prestasi yang menampilkan atletisitas yang tinggi, gerakan2 akrobatik, sedikit
taktik dan permainan mental. Sampai di sini WWF bukan dosa. Tapi bila dikonsumsi
berlebihan sampai mempengaruhi sifat dan hidup kita, apalagi bila aspek
kekerasannya saja yang diserap, apalagi diserap oleh orang yang kurang didikan
atau kurang iman, mungkin ada perbuatan dosa yang akan timbul.
3. Pokemon - tak ada efek langsung sama sekali yang bisa menimbulkan dosa ,
kecuali bila dikonsumsi berlebihan, apalagi sampai maniak. Jagalah jangan sampai
pokemon mempengaruhi hidup anak2 dan menyulitkan orang tua.
Jadi kesimpulannya : Jangan menutup diri pada hal-hal duniawi, tapi jangan
sampai hal-hal duniawi itu mempengaruhi hidup kita, apalagi sampai lebih dari
Tuhan. Tugas kitalah untuk mengontrol hal tersebut.
That's all, folks. -Andry
Komentar dari yoh-lyd:
andry wrote :
>Ada beberapa hal duniawi yang sebenarnya, bila kita mengkonsumsinya
secara wajar .......
--------------
yoh :
perlu penjelasan hal duniawai itu apa? makan, minum, tidur, kerja .... ?
--------------
>1. Mengkonsumsi rokok bukanlah dosa, tapi bila rokok dikonsumsi secara
berlebihan .......
--------------
yoh :
berlebihan itu berapa batang/sehari sih?
saya menghisap 1 batang rokok sudah 'kliyengan', sementara teman saya
ada yang merokok 3 bungkus/sehari 'anteng' saja tuh ?
apa untuk tiap orang standardnya berbeda ?
apakah Firman Tuhan juga berbeda standard u/ tiap orang ? saya 1 batang
sudah berlebihan jadi dosa, sedang teman saya 2 bungkus belum berdosa
karena dia mampu merokok 3 bungkus ?
--------------
>Kesimpulan : Merokok bukan dosa, tapi merusak kesehatan diri sendirilah
yang dosa.
---------------
yoh :
apakah bisa disimpulkan 'nyolong' juga bukan dosa, tetapi merugikan
orang lainnya yang berdosa ?
--------------
>2. . Jadi, hendaklah WWF dilihat ...............
-------------
yoh :
WWF = world wide fund for nature ? inis ih saya sangat setuju.
WWF = wrestling ? olah raga ? arena tipu-tipuan !
saya tidak fasih bahasa inggris, tetapi saya tahu banyak omongan kotor &
tindakan kotor docontohkan/dinyatakan dalam show tsb !.
banyak lambang-lambang setan yang dinyatakan dalam pertunjukan tsb.
otak kita sedang diracuni !
------------
Sampai di sini WWF bukan dosa. Tapi bila dikonsumsi berlebihan ..........
----------------
yoh :
kembali pertanyaan : berlebihan itu sebanyak apa ?
show tsb ditayangkan 1 minggu/sekali, lalu bila saya setiap minggu
nonton apakah sudah berlebihan. padahal cuman 1x/1 minggu ?
atau kalau saya nonton 1x/1tahun baru itu tidak berlebihan ?
----------------
>3. Pokemon - tak ada efek langsung sama sekali yang bisa
menimbulkan dosa,
----------------
yoh :
saya teringat satu contoh nyata 'brain storming' komunis di Cina beberapa
waktu yll, sehingga anak dengan orang tua/suami dengan istri, dsb bisa
saling tidak menghargai hubungan darah/saudara, dsb.
tontonan juga salah satu bentuk 'brain storming'
banyak permainan saat ini diciptakan oleh orang-orang new age untuk
secara tidak sadar 'mencuci otak' seseorang agar tidak lagi perlu bergantung
kepada Allah.
'pokemon' = pocket monster
monster means anything unusual size or appearance ; a huge creature causing
fear or a very wicked/sinful person !
dalam alinea kedua posting saya : artikel pokemon, jelas dikatakan :
NIKMATI DUNIA POKEMON, DAN JANGAN PEDULI JIKA AKHIRNYA
POKEMON MENGAMBIL ALIH HIDUPMU. ITU YANG SAYA HARAPKAN !
jika hidup kita telah diambil alih oleh 'monster pokemon', milik siapakah
diri kita ?
padahal Kristus telah merebut kita yang percaya dari iblis dengan darah
yang mahal, yaitu darah Kristus !
---------------
>Jadi kesimpulannya
. Tugas kitalah untuk mengontrol hal tersebut.
--------------
yoh :
setuju, tetapi caranya ?
Komentar dari Budi Harsono:
Buat bung Yohanes,
Setuju banget dng pendapat anda. Kalo tolok ukur kita "rasio" maka "asal
tidak bahaya tidak apa apa", kalau tolok ukur kita Firman, apa yg tidak
diperbolehkan dalam Firman tidak boleh dilakukan, mesikipun "sedikit" dan
"tidak berbahaya".
Sekarang... terserah anda. Mau ikut rasio atau Firman...!
Jun 20, 2000
Old blog : Too Much of Something is Bad – With Filter
Hehe, bener, Pak Budi. Cara mengontrol hal-hal duniawi maupun rohani adalah
dengan Firman Allah. Kita harus bisa melihat �jiwa� dari segala sesuatu itu.
Ukuran �too much� itu terserah anda, dengan filternya adalah Firman Allah. Saya
udah melihat banyak tanggapan tentang ini, dan saya setuju dengan semuanya. Kita
tidak bisa memperdebatkan persepsi seseorang tentang suatu hal, karena mereka
semua datang dan dibangun dari latar belakang yang berbeda, dengan menggunakan
ukuran �filter� yang berbeda2 pula. Kadang terlalu ketat, terlalu longgar, atau
mungkin dengan sedikit toleransi. Tak usah membuat ukuran standar untuk menilai
sesuatu itu berdosa atau tidak. Itu terpulang dari diri dan hidup kita
masing-masing. Kalau kita merasa itu berdosa, hindari saja. Kalau toh terjerumus
juga, cepatlah bertobat selagi mungkin.
Kalau menurut saya, 1 batang rokok itu sudah �too much� buat saya, karena paru2
saya emang lemah dan (seharusnya nggak saya sebut2) kakek saya meninggal karena
paru2nya rusak karena rokok. Tapi itu karena beliau terlalu banyak merokok dan
tak bisa mengontrol dirinya sendiri. Tapi, apakah dengan merokok terlalu banyak
itu lantas kakek saya dicap tak layak masuk surga? Merokok terlalu banyak
mungkin berdosa (merusak kesehatan sendiri) tapi itu bukanlah dosa yang tak
terampunkan.
Yah, satu hal yang gue sebel dari WWF adalah permainan boong-boongan tingkat
tingginya itu. Tapi yg bikin gue betah nontonnya adalah gerakan2 akrobatik dan
display kekuatan besarnya. Itu aja. Tentunya lambang2 setan takkan membuat kita
kerasukan atau terdorong berbuat jahat, bukan? Kalau ya, pada saat itulah kita
berdosa. Tapi kalau dicuekin, ya nggak ada efek yang merugikan orang, ya nggak
dosa. Ya, itu kan cuma persepsi saya. Terserah pandangan orang lain. Kalau
mereka menganggap �menonton� lambang2 setan itu dosa, dan WWF adalah sejenis
provokasi agar orang melakukan dosa, mereka tak dapat disalahkan. Ingat �filter�
nya aja.
Menurut gue, Pokemon itu lucuuu & cute banget. Tapi kalo gue sampe maniak, lalu
gue lupa sama kerjaan, sama Tuhan, sama doi dan bikin duit gue banyak abis,
guelah yang dosa, bukan Pokemonnya. Mungkin ada kesan bahwa para produser
Pokemon �memancing� anak2 untuk berdosa karena �tersihir� oleh mereka. Tapi
semua itu terpulang dari pendidikan dan mental anak2 itu sendiri dari hasil
didikan orang tua. Wah, penjelasannya bisa panjaang banget.
Sebenarnya masih banyak yg bisa dibahas soal begini2an, seperti misalnya
lagu2nya Michael Jackson dan Madonna, adegan kekerasan di TV/Film (M :I-2,
contohnya). Tapi apapun itu, pendapat saya selalu sama. Dosa berasal dari niat
dari hati kita sendiri dan impactnya pada orang lain.
A good thing is good
A bad thing is bad
Much of a good thing is very good
Much of a bad thing is very bad
Too much of a good thing is too bad (or too good if we don�t neglect the others )
Too much of a bad thing is too bad
Jangan menghindari dosa, tapi kenalilah dosa itu dan lawanlah dosa.
Itu saja. –ndry
Comments:
Kalo saya sih, saya milih 'putih' dengan 'a itty-bitty-tiny gray spot'.
Filternya sih pake firman dengan sedikit toleransi berdasarkan rasio. Itu saja.
-Andry
--- "Trisno S. Sutanto" <trisnoss@...>
> wrote:
>
>"Unless we learn to live together as brothers and sisters, we shall die
>together as fools"
>
>-- Martin Luther King, Jr--
>
>Aduh, pak Budi,
>Haruskah pilihannya ATAU "rasio" ATAU "Firman"? Apakah waktu membaca
>"Firman", maka "rasio" tidur? <LALU UNTUK APA TUHAN MEMBERI RASIO?> Dan
>ketika menggunakan "rasio", maka "Firman" di simpan di lemari? <KARENA ITU,
>TUHAN HANYA ADA DI HARI MINGGU?>
>Pilihannya bukan hitam atau putih begitu, pak. Hidup ini lebih beraneka
>warna ketimbang sekadar hitam atau putih.