Terputus
tak tersisa lagi
untukku
Aliran hangat
yang memenuhiku dan dia
terputus tiba-tiba
terbuang sia-sia
Oleh gunting prasangka
Oleh jurang jalan hidup berbeda
Aliran hangat dua arah
nyatanya salah kaprah
walau di bibir dan di mata
manis dan elok katanya
Aliran hangatku
rupanya tak cukup
terasa pahit baginya
Terputus tiba-tiba
tak adil
sisa waktupun tiada
sedikit saja
tuk memperbaikinya
belum terlambat
Dari penuh
jadi hampa diriku
Sesuatu hancur
dalam diriku
Hancurlah sumber
energi jiwaku
Berkorban kehampaan
tapi ku tak rela
Mungkin ia juga rasa
hampa yang sama
Tak tersisa lagi
untuknya pula
Karena tak sadar
aku rela mati untuknya
No comments:
Post a Comment