SINOPSIS
BUKU SATU: SANG PEMBURU (DARI DRAFT)
Bab Satu
DI BAWAH BAYANG REMBULAN
Ada poster baru dipajang di Biro (Guild) Pemburu Monster Sansarine di Kota Rand, Kerajaan Lore. Dicari: Mati: A’bong si orc menyerang desa-desa dan merampok dengan kobold-kobold anak buahnya. Tak ada pemburu yang berminat, kecuali satu orang. Seorang anak lelaki berlari untuk memberitahu Robert si Pembasmi Orc, spesialis pemburu orc yang langsung menangani tugas itu. Lalu Robert diam-diam menyusup ke dalam gua sarang geng A’bong dan beraksi sendirian, membunuh A’bong dan seluruh gengnya. Robert jarang tersenyum, sifatnya dingin dan masa bodoh. Tapi itu bukan sifat aslinya. Sifat ini dipeliharanya karena alasan tertentu...
Bab Dua
RODA NASIB
Setelah menunaikan tugasnya, Robert jatuh pingsan dan bermimpi tentang masa lalunya. Alasan mengapa dia sangat membenc orc karena saat usianya 8 tahun, sepasukan orc menyerang desanya dan membunuh semua orang termasuk orangtua dan kakak Robert dan seorang gadis kecil teman karibnya. Tapi Robert luput dan dengan pedang kiliji ayahnya dia membunuh satu orc. Lalu sepasukan tentara yang dipimpin Duke Walthorn tiba di sana tapi terlambat. Duke Walthorn menemukan Robert terbaring tak sadarkan diri, memegangi pedangnya yang menancap di dada orc. Kagum pada keberaniannya, Walthorn membesarkan Robert dan mempekerjakannya sebagai pengurus kuda dan mendidiknya sebagai muridnya.
Bab Tiga
CINTA TERLARANG
Masih dalam kilas balik: Saat ikut dalam kunjungan Duke Walthorn ke Istana Marlham di Alceste, Robert bertemu Eloise, putri raja yang manja dan keras kepala. Eloise menyamar sebagai Elaine, pelayan istana supaya bisa bergaul dengan Robert. Keduanya jadi akrab dan Robert bisa tersenyum lagi. Waktu berlalu. Saat Robert berusia 15 tahun dan Eloise 14 tahun, mereka saling jatuh cinta.
Setelah menyatakan cinta mereka, penyamaran Eloise terbongkar oleh sang raja. Robert yang rindu pada Elaine si pelayan lalu dipekerjakan sebagai pengawal pribadi Eloise. Lalu Eloise memberitahu Robert kalau dialah Elaine dan sekali lagi menyatakan cintanya pada Robert. Robert menerima cintanya tapi dengan keraguan besar karena status mereka yang bagaikan langit dan bumi.
Lalu Robert ikut dalam pertempuran pertamanya di bawah Duke Walthorn melawan kerajaan Arcadia. Walthorn tewas dalam pertempuran itu. Sebagai mata-mata, Robert tak berada di tempat saat Walthorn tewas tapi dia melaju menjemput jenazah tuannya, sendirian menerobos barisan prajurit Arcadia dan membawa kembali jenazah Walthorn ke Ibukota Lore, Alceste dan ke Kota Varestine, rumah Walthorn. Lalu Robert dibebastugaskan dari pengabdiannya dan memutuskan untuk jadi pemburu hadiah.
Bab Empat
SI PANDIR DAN SI PENYIHIR
Inilah contoh tim pemburu monster yang buruk. Seorang pendekar yang selalu merangsek bahaya sendirian membuat partnernya, seorang tukang sihir selalu sibuk menyelamatkan nyawanya. Dengan kemampuan pas-pasan, bagaimana mereka bisa tetap hidup dalam alam yang penuh monster ganas dimana-mana?
Kembali ke Rand, Robert terbangun dari pingsannya lalu mengambil hadiah dan upah membasmi bandit A’bong. Lalu dia memutuskan mulai sekarang akan mengumpulkan kelompok berburu, tidak lagi kerja sendiri. Karena dia jarang bergaul, membuat kelompok berburu ternyata sulit bagi Robert.
Lalu Robert bertemu dua pemburu: seorang pendekar dan seorang penyihir. Dari percakapan mereka, Robert jadi tahu bahwa si pendekar adalah orang bodoh dengan kemampuan terbatas, dan si penyihir lumayan cerdas tapi amat cerewet. Mereka ini, yang bernama Christopher dan Carolyn sedang dalam masalah keuangan, dan Robert menawarkan untuk membantu mereka dengan cara mereka membantunya dalam satu kali perburuan. Mereka sepakat lalu mereka mengambil tugas memburu troll di Hutan Lumien.
Robert kini memulai babak baru hidupnya: Setelah berdamai dengan masa lalunya, kini dia menyambut masa depannya: Berpetualang keliling Benua Aurelia, mencari tahu dan mengembangkan potensi asli rekan-rekan barunya, Carolyn & Christopher.
Bab Lima
PERTAPA DAN PENJEJAK ANGIN
Dalam “liburan” musim dingin mereka di Kota Uvarse di Arcadia, Robert dan teman-temannya secara kebetulan bertemu dengan Andreas Marvellini, seorang pendeta kurcaci yang kebetulan adalah mantan guru Carolyn di Valanis. Dalam keadaan setengah sadar, Andreas berkata harus cepat kembali ke tempat tinggalnya di Kerajaan Kurcaci di Pegunungan Grad. Tim Robert membawa Andreas mendaki Pegunungan Grad untuk sampai di sana. Andreas sadar kembali di tengah jalan dan memandu mereka sampai kerajaan kurcaci.
Di Kota Benteng Ylbarra, Ibukota Grad, Robert dan teman-temannya lantas menemukan bahwa kurcaci adalah kaum yang angkuh dan materialistis. Kesulitan terbesar mereka datang dari sang Raja Kurcaci HaƤgi Thornhelm dan mereka harus berdebat agar selamat dari hukuman, dan berhasil. Tapi masalah lain muncul. Tim Robert dan Andreas ditangkap atas kejahatan yang tidak mereka lakukan: mencuri Kasut Mithril Eil’thanath dari Ruang Besi Ylbarra.
Dengan bantuan anak Andreas, Ivor dan para penganut Vadis di Grad, Andreas dan teman-teman lari dari Grad tanpa – ini yang tersulit – menumpahkan darah kaum kurcaci yang seharusnya menjadi sekutu. Akhirnya mereka berhasil lari, dan Andreas pamit pada istrinya Uli dan anak-anaknya Eni dan Ivor – mungkin untuk terakhir kalinya.
Sementara itu, tak jauh dari Pegunungan Grad, para pencuri kasut mithril yang sebenarnya yaitu Sheena Mekh’ta si Penari Pedang dan komplotan banditnya termasuk pembantunya Baxter dan Ellephar dijebak di hutan. Hampir seluruh anggota geng Sheena dibunuh oleh Kyflynn si Penjejak Angin dan rekan-rekannya, Desmond Edmundsen dan Agustina Vyrakova. Kyflynn berhasil memaksa Sheena untuk menyerahkan hasil jarahan mereka, kasut mithril dan membebaskan sisa geng Sheena.
Bab Enam
MALAIKAT PENYELAMAT
BERHATI SUCI
Pengalaman buruk di Grad tidak membuat kelompok Robert patah semangat, tapi makin kuat dan lengkap dengan hadirnya Bapa Andreas Marvellini dengan sihir penyembuhnya yang mujarab. Di Kota Ingvhus, Chris dikerjai oleh pemilik bar dengan minuman paling berbahaya di dunia: Barabus. Akhirnya Chris membeli peta harta karun dari seorang asing dalam keadaan mabuk berat.
Di Penginapan Ingvhus, Robert menerima surat misterius beramplop merah. Di dalamnya tertulis permintaan dari Bunda Suci di Valanis pada Robert untuk mengemban misi “demi menyelamatkan umat manusia”, yaitu mengawal Pedang Iblis Pembantai (Kraal’shazar) yang tersegel dan melenyapkan antek-antek dan si “pewaris” Vordac yang berusaha merebut pedang itu, membuka segelnya dan membebaskan roh Vordac sang Penguasa Kegelapan di dalam pedang itu.
Robert curiga pada permintaan itu, ada yang tak beres pada misi ini dan dengan keputusan bersama melepaskannya. Tapi Chris kembali membawa peta harta karun yang dipercayainya berhubungan dengan pedang maha kuat dan membujuk teman-temannya untuk mencarinya. Robert dkk yang tidak percaya pada peta itu menolaknya. Chris jadi marah dan dia diam-diam pergi sendirian untuk mencari harta karun itu.
Pergi sendirian tanpa persiapan memadai, Christopher tersesat di Hutan Yggdrasil gara-gara peta palsu itu, dan jadi bulan-bulanan kera-kera monster penghuni hutan itu. Saat dia hampir mati, Chris diselamatkan oleh seorang elf.
Elf wanita yang cantik ini bernama Lavennia Iris, seorang pemanah, tukang sihir, penyanyi dan penari dari Kerajaan Elf Thyrine. Lalu Iris memperkenalkan diri pada Robert dan teman-teman Chris sebagai pemandu mereka dalam misi Pedang Iblis Pembantai. Walau tahu keputusan Robert, Iris berusaha membujuk Robert kembali dan akhirnya Robert bersedia menerima misi itu walau bagaimanapun meragukannya demi keselamatan orang banyak.
Selain Robert, Bunda Suci Valanis dan Ratu Elf dari Thyrine juga mengundang beberapa pendekar kawakan lain yang terkenal yaitu:
- Don Hernan y Parvaez, pendekar anggar dari Escudia.
- Viscount Adler von Bachmann, jenderal dari Borgia.
- Nikanomikos Paliades dan rekannya Eidos Crydias dari Parthenia.
- Kyflynn, si elf malam dari Terranova and rekan-rekannya Desmond Edmundsen dari Bjordan dan Agustina Vyrakova dari Val’shka.
- Putra Mahkota Arcadia, Pangeran Alexis Deveraux.
Bab Tujuh
INTI MATAHARI
Robert, Christopher, Carolyn, Andreas dan Iris tiba di tempat Kraal’shazar disegel, yaitu Kuil Suci Enia di pedalaman Kerajaan Escudia. Merekapun dihadapkan pada perangkap-perangkap dan para penjaga yang ditempatkan di sana untuk membasmi para penyusup. Karena mungkin sang “pewaris” sudah masuk ke bagian dalam kuil, para “pelindung” juga harus ikut masuk dan melacak si “pewaris” itu. Kuil Suci Enia terdiri atas enam medan: Alam, Angin, Batu, Es, Api dan Jagad Raya.
Untuk mencapai gerbang utama Kuil Suci Enia, para pendekar harus melewati medan hutan yang berubah menjadi lumpur beracun dipenuhi monster saat ada pendekar yang tak bisa menahan hawa nafsu. Akhirnya dengan pertobatan yang tuluslah keadaan berubah normal kembali dan mereka bisa keluar dari medan ini.
Di medan terowongan angin, para pendekar menghadapi perangkap yang menantang akal. Berkat inisiatif Kyflynn, Yemima Genilda (seorang penyihir dari Bresconnor) dan Carolyn, dengan mencatat para pendekar lebih mudah mengingat rutenya dan akhirnya dapat lolos dari medan ini setelah mengalahkan para penjaga di sana.
Di medan batu terbang, para pendekar yang dipilih dari pihak kebenaran dan kejahatan bertemu dan saling serang, tapi mereka terpaksa bekerjasama untuk mengalahkan musuh bersama mereka: golem-golem batu raksasa. Mereka juga harus bekerjasama untuk mendorong, mengangkat dan memecahkan teka-teki karena itulah satu-satunya cara keluar dari medan ini.
Medan es adalah medan ilusi. Para pendekar yang pikirannya dikacaukan oleh ilusi itu cenderung menyerang siapapun di dekatnya, tak peduli teman ataupun lawan, karena mengira itu musuh bebuyutan mereka. Hanya mereka yang berhati sucilah yang bisa mencegah semua orang saling bunuh, dan pertolongan itu datang dari seekor binatang...
Medan api adalah medan uji fisik, kekuatan dan kemampuan tempur, termasuk kelincahan dan konsentrasi. Sebenarnya itu adalah ruang mesin dengan api menyambar kesana-kemari, dan golem-golem mekanik yang dibuat dengan penggabungan sihir dan teknologi untuk menghambat para penyusup. Juga ada kawah berlahar yang dihuni dua ular naga api raksasa yang melompat dan terjun kesana-kemari, menyerang siapapun yang mereka temui. Walau akhirnya para pendekar berhasil mengalahkan naga-naga itu, mereka menemui jalan buntu: kawah lahar dimana-mana dan satu kawah lahar pengorbanan. Robert dengan nekad terjun dalam kawah pengorbanan sesuai petunjuk Enia, tapi pengorbanan Robert dianggap sebagai kebodohan bagi mereka yang tak percaya.
Kawah pengorbanan itu ternyata adalah ilusi sihir yang diciptakan untuk menguji iman para pendekar. Jadi, semua yang terjun dalam kawah itu selamat. Kini mereka menghadapi medan jagad raya dengan tampilan jagad raya mini dengan matahari dan gugusan tata surya di tengahnya. Benda yang benar-benar nyata hanyalah matahari miniatur. Segera mereka ditantang oleh para penjaga terakhir: Vyr, Jokul, Borg, Eshmyr dan Voltar.
Di tengah pertempuran, begitu para pendekar mulai unggul, Paliades meneriakkan perintah dan kelima golem penjaga mematuhinya, menyatukan diri menjadi monster mekanis paling sempurna dan terkuat di dunia, yaitu Chimera. Ternyata Paliades adalah pewaris Vordac! Dia tak membuang waktu lagi, dengan bantuan Chimera dia menerobos bara matahari buatan dan keluar dengan menyandang Pedang Iblis Pembantai yang sudah terbuka segelnya. Paliades yang berubah menjadi setengah iblis dan Chimera mengamuk untuk membunuh semua pendekar sebagai langkah pertama rencana menguasai dunia. Tapi walaupun dia menyatu dengan Chimera, Paliades malah menunjukkan titik lemahnya – yaitu dirinya sendiri yang adalah darah dan daging! Akhirnya pedang Flamberge Adler berhasil menghunjam tubuh Paliades, dan Paliades meledak bersama Chimera dengan harapan agar semua pendekar ikut mati bersamanya.
Dengan taktik jitu, para pendekar berhasil lolos dari ledakan dan melarikan diri dari Kuil Suci Enia sebelum seluruh tempat itu meledak. Para pendekar diselamatkan oleh Kapal Terbang Aurora yang bekas milik Paliades. Kapal Aurora menembakkan meriamnya dan menghancurkan salah satu patung raksasa penjaga Kuil Suci Enia dan terbang pergi membawa para pendekar yang selamat.
Kini semua orang di Benua Aurelia dan seluruh dunia Terra Eternia dapat bernapas lega setelah “sang pewaris” dimusnahkan. Umat manusia diselamatkan lagi... tapi benarkah begitu? Menilik sejarah masa lalu, pernyataan itu masih cukup meragukan. Dan bagaimana dengan Robert? Apakah dia akan bersatu lagi dengan kekasih sejatinya, Eloise? Semuanya akan berlanjut di Buku Kedua dan Buku Ketiga Legenda Paladin.
--
Posting oleh Andry Chang ke FireHeart di Fantasy Worlds Indonesia pada 8/04/2008 08:32:00 AM
Pages
Vadis Channels News and Works | Music | Movies | Cars and Bikes | Gadgets | Properties | Pets | Cyber Shop | Evernade Saga | Martial World
Monday, August 04, 2008
[FireHeart di Fantasy Worlds Indonesia] FireHeart - Sang Pemburu -Sinopsis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
s RAINE - "Domikado Dance", Composed by Vadis [Evolving production] [Minimized Noise] [Balanced Levels] [Big drum package] [Comp...
-
. Thank you for signing my guestbook! God bless you! -- Posted By vadis to vadisworld - my way, my world at 1/08/2008 04:34:00 AM
-
At last, the first game of Vadis Entertainment: FireHeart - Legend of the Paladins Book One: The Bounty Hunters is complete! It took about 1...
-
--------------- SHARING We encourage sharing--forward to a friend! --------------- CHAPTER XXIII. (CONT'D) "'Hold hard!' sa...
-
--------------- SHARING We encourage sharing--forward to a friend! --------------- CHAPTER XXVI. (CONT'D) The complete destruction of th...
-
Honda All New Jazz / Fit Hybrid Variant 2011 Picture from: http://www.dieselstation.com/cars/honda-jazz-hybrid-2011-a2832.html The most obvi...
-
--------------- SHARING We encourage sharing--forward to a friend! --------------- CHAPTER III. (CONT'D) "There is no book so bad b...
-
--------------- SHARING We encourage sharing--forward to a friend! --------------- CHAPTER III. (CONT'D) "By God, master," sai...
-
--------------- SHARING We encourage sharing--forward to a friend! --------------- CHAPTER XVI. OF WHAT BEFELL DON QUIXOTE WITH A DISCREET G...
No comments:
Post a Comment