Dikutip dari:
Kompas, Sabtu, 15 November 2008
Posisi Penulis Lemah
Penerbit Buku Harus Transparan dan Profesional
JAKARTA, KOMPAS ― Posisi penulis buku masih lemah dalam rantai industri perbukuan. Hubungan antara penulis dan penerbit kerap hanya berdasarkan kepercayaan dan penulis sering dirugikan oleh penerbit yang kurang profesional, terutama dalam persoalan royalti hasil penjualan buku.
Pakar pendidikan yang telah menulis 20 judul buku, Prof HAR Tilaar, mengatakan, Jumat (14/11), hubungan penulis dengan penerbit sering hanya berlandaskan kepercayaan. Tilaar pernah mengalami, penerbit tidak memenuhi kewajibannya. Padahal, buku itu termasuk laku. ”Penerbit kabur begitu saja, entah apa masalahnya,”ujarnya.
Penulis, terutama buku ilmiah, juga tidak mendapatkan penghasilan memadai. Penulis biasanya mendapatkan royalti sekitar 10 persen dari harga jual atau sistem lain sesuai kesepakatan dengan penerbit. ”Presentasi itu dengan perhitungan penerbit sudah menanggung beragam biaya. Padahal, untuk tembus angka 3.000 eksemplar saja sangat sulit. Ini mengakibatkan ilmu sosial dan alam yang cepat perubahannya, kurang berkembang di Tanah Air,” katanya.
Penerbit harus transparan
Berkaitan dengan rencana membentuk lembaga yang menangani hak cipta penulis buku, HAR Tilaar berpendapat, kebijakan perbukuan harus secara komprehensif harus dibenahi. Pemerintah harus mendukung biaya produksi buku murah dengan menghilangkan pajak-pajak terkait. Penerbit sendiri harus transparan dan memenuhi kewajibannya terhadap penulis.
Hal senada diungkapkan Rhenald Kasali, pengajar Manajemen Perubahan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Terkait royalti, misalnya, penulis bergantung kepada kejujuran dan transparansi penerbit. Penulis sulit mengakses data penjualan buku. ”Yang diberikan ke penulis biasanya data versi penerbit, bukan hasil audit lembaga terpercaya. Di dalam kontrak tercantum, jika terjadi perselisihan, penulis dapat menunjuk auditor untuk memeriksa. Tetapi, penulis belum tentu mampu membayar auditor profesional”, ujarnya.
Rhenald Kasali telah menulis 15 judul buku, di antaranya yang mencapai angka penjualan baik adalah Change! (2005) dan Re-Code Your Change DNA (2007). Judul terakhir terjual sekitar 30.000 eksemplar.
Sekjen Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Wanti Syaifullah mengatakan, hubungan penerbit dan penulis umumnya didasari rasa saling percaya. Penerbit, dengan visi jangka panjang, tidak akan merugikan penulis karena akan berpengaruh pada kerja sama di masa depan. (INE)
--
Posted By vadis to vadismart - the cybermall at 11/14/2008 07:17:00 PM
Pages
Vadis Channels News and Works | Music | Movies | Cars and Bikes | Gadgets | Properties | Pets | Cyber Shop | Evernade Saga | Martial World
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
The Big Coconut Adventure is an online environment for children to explore the world of monkey band, the ZingZillas, learning about music ...
-
. Thank you for signing my guestbook! God bless you! -- Posted By vadis to vadisworld - my way, my world at 1/08/2008 04:34:00 AM
-
Source: http://youtu.be/BpqNvskS_kM Download this song: http://erb.fm/buyVaderHitler3 Tweet this Vid-ee-oh! http://clicktotweet.com/8ZI4...
-
--------------- SHARING We encourage sharing--forward to a friend! --------------- CHAPTER LII. (CONT'D) The canon, the curate, and the ...
-
Honda All New Jazz / Fit Hybrid Variant 2011 Picture from: http://www.dieselstation.com/cars/honda-jazz-hybrid-2011-a2832.html The most obvi...
-
--------------- SHARING We encourage sharing--forward to a friend! --------------- CHAPTER XXVII. (CONT'D) They did not bray in vain, Ou...
-
--------------- SHARING We encourage sharing--forward to a friend! --------------- CHAPTER XVIII. (CONT'D) Is there any need to say that...
-
No images? Click HERE . May 2011 - Hey Stra...
-
--------------- SHARING We encourage sharing--forward to a friend! --------------- CHAPTER VII. OF WHAT PASSED BETWEEN DON QUIXOTE AND HIS S...
No comments:
Post a Comment